Jumat, 29 November 2013
Rabu, 27 November 2013
Mati
Lagi-lagi berita kematian
Almarhum masih ngetwit kemarin malam
Lalu dia mati
Kematian seseorang selalu membuat saya teringat akan ke-mortal-an saya, ringkihnya saya sebagai mahluk biologis.
Yang saya takutkan dari mati bukan lagi neraka atau surga, orang tua saya tidak se fanatik itu sehingga saya jadi takut akan neraka jika berbuat salah dan berharap surga jika berbuat baik.
Yang saya takutkan dari kematian adalah fakta bahwa saya cuma sekumpulan debu bintang yang sangat insignifikan, kematian saya hampir pasti tidak memiliki efek apapun ke dunia secara keseluruhan.
Iya keluarga saya pasti sedih, teman-teman terdekat pasti berduka, tapi hidup mereka akan berlanjut, pasti berlanjut, eksistensi saya hampir tidak berarti.
Yang saya takutkan dari kematian itu yaitu tadi, dunia akan terus berjalan tanpa menghiraukan kematian saya
Film superhero akan terus muncul, musim sepakbola berlanjut, Piala Dunia akan terus ada
Sedangkan saya membusuk di tanah, dimakan cacing.
Jumat, 22 November 2013
Suede - She's in Fashion
orang-orang supel nan gampang bergaul selalu membuat saya takut dan merasa terancam, mungkin karena saya merasa ruang privat saya diserang, mungkin karena saya memang tidak sebaik itu dalam bersosialisasi, atau mungkin memang saya nya saja yang iri dengan mereka yang bisa dengan mudah bergaul dengan semua orang.
tidak seperti orang-orang extrovert yang secara umum memang mudah memulai interaksi dengan segala jenis manusia, saya yang sepertinya gabungan antara introvert-antisocial-bitter bastard ini harus melakukannya dengan segala penuh kesadaran jikalau saya ingin berinteraksi dengan orang yang saya kurang dekat atau baru kenal.
alasan saya begitu mungkin ada hubungannya dengan kajanggalan sosial yang sering saya alami
misalnya baru kenal seseorang, esoknya ketemu di kampus, saling ketemu pandang, saya bingung kapan waktu yang tepat untuk menyapanya, jarak seberapa dan tetek bengek lainnya yang sebenarnya tidak penting - penting amat untuk dipikirkan, sapa saja, mudah. Lain cerita dengan yang sudah dekat, dari jauh saya langsung teriak saja panggilan-panggilan tak senonoh yang biasanya penggalan suku kata dari alat kelamin - ler, dari peler contohnya.
selain dengan yang baru kenal, masalah lebih besar saya hadapi kalau dipaksa berkenalan tanpa ada perlu.
jangan salah, saya bisa dengan mudah berkenalan kalau ada perlunya, bisa teman kelompok atau sering sekelas bareng misalnya, mudah buat saya untuk menyapa berkenalan - lawan jenis sekalipun - untuk berbagi kontak kemudian membahas tugas atau pelajaran di kelas, semua bisa saya lakukan kurang dari 5 menit, tapi prasyaratnya harus terpenuhi, ada tujuannya.
Tapi saya lebih baik langsung mati atau disuruh ke jakarta dari karawaci bolak balik daripada harus berkenalan, meminta no kontak dan berbasa basi yang ga ada juntrungannya.
tapi karena saya hidup di lingkungan yang mengagungkan keterbukaan, saya mau tak mau harus mengalah, karena percuma saya sok reflektif dengan ke introvert-an saya, biar saya sendiri dan pembaca sekalian yang menikmati isi kepala saya yang tak berstruktur ini.
Rabu, 20 November 2013
Infatuation
Lo punya objek fisik sesuai selera, sisanya terjadi di imajinasi lo, lo ngebayangin gimana orang itu aslinya
Contohnya ada satu cewe di kelas gw yg fisiknya strike zone gw, petite, short haired, oriental, suka pake sweater lengan panjang trus di gulung sampe siku, suaranya alus dan kalem, strike deh, mirip sunny snsd
Gw ga kenal, ga tau pribadi nya gimana
Tapi dari ciri fisik dia dan gerak gerik dia di kelas gw seenak jidat aja bayangin kalo dia orang nya dorky, kalem, good listener, tau how to take care of herself tp ga berlebihan, trus dengan seenak jidat gw naksir sm proyeksi gw sendiri tentang dia
Mungkin gw kesepian, mungkin gw pengecut, dan mungkin mungkin yg lain.
Langganan:
Postingan (Atom)