Senin, 26 Agustus 2013

Ha ah

Gw capek hidup di masyarakat yang berisik, yang bersuara tanpa substansi.

Dari SD kita semua di encourage untuk bicara bicara dan bicara, punya banyak teman itu baik, supel alias mudah berteman itu baik, dan sebagainya.

Efeknya, orang jadi bicara bicara dan bicara tapi kosong, punya banyak teman tapi kesepian, mudah berteman namun mudah kehilangan, semua akibat pesan yang salah substansi nya

Semua orang cerdas tahu, bicara jika perlu, satu teman lebih baik dari seribu kenalan, dan berhati2lah memilih teman.

Semua bisa dilihat dari rendahnya kualitas pertanyaan di kelas, bahkan sampai level universitas.

Kita hidup di dunia yang di atur oleh extroverts

Menurut saya tiap pendidik harus mengakomodasi dua tipe keprobadian ini.

Ada orang yang lebih baik dalam lisan, begitu juga tulisan, ada yang team worker, ada yang individual worker.

Kalo niatnya mendidik dengan alasan "ayo dong keluar dr zona nyaman"

Maka si orator di suruh menulis, si penulis suruh bicara, si team worker suruh kerja sendiri, si individual worker suruh kerja kelompok, baru adil

I have seen people get labeled freak just because they like to stay at home, just because they chose carefully who will get their love, not just running around like crazy horse.

I guess its about balance, the introvert people should learn to socialize, to engage in a small talk - i know btw, introvert is different with anti-social, and small talk is killing us - and the extrovert should learn to find that inner voice, that inner you.

So yeah, it is definitely about balancing your life

Minggu, 18 Agustus 2013

Sexism

Sexism dimana mana, definisi sexism adalah diskriminasi terhadap gender, work both ways

Jadi subuh tadi dapet istilah baru, "misandri", yang saya temukan karena felix siauw bahas gender roles wanita, dari balasan2 ada yang bilang dia misoginis, trus ada yang bales, "ya kalo cewe boleh benci cowo misoginis, cowo boleh dong benci cewe misandri"

Langsung research!

Kalo misoginis itu bentuk sexism yang merendahkan wanita, misandri ya the other way around

Kritik terhadap misandri adalah kalo "sexisme terhadap laki laki" itu ga ada, kalo wanita oppressed secara sistemik, misalnya, jika ada kerjaan yang sama, wanita cenderung dapet gaji lebih sedikit, dsb, hal tersebut ga terjadi di laki

Nah sexisme against women ini melahirkan feminisme, yang awalnya tentang women's right, especially to vote ya, karena dulu cewe ga punya hak suara di Amerika dan berbagai negara.

Tapi CMIIW feminisme knj dulu namanya women's Right Movement, yang ditentang adalah penekanan, bahkan penghapusan hak asasi manusia terhadap wanita, it was a good cause, dan efeknya, wanita jaman sekarang diperbolehkan toh, berkerja, vote, masuk parliament, nah itu semua, hasil women's rights activist tadi.

Nah, they got what they want, tapi ada beberapa orang mulai ngelunjak, dan sampe ke level ekstrim, ya misandri itu tadi, di mata para misandrist, jadi laki laki itu hina, kenapa? Karena mereka laki laki

Yang diperjuangkan juga mulai nyeleneh, tadinya tentang hal yang institutional semacam hak untuk vote, lama-lama menentang gender roles.

Gender roles ya peran gender, hasil evolusi dari jaman nomaden sampai menetap dan belajar bercocok tanam, laki laki sebagai hunter, the protector, wanita sebagai gatherer, membesarkan anak dan memberikan kasih sayang.

Nah feminist ini mulai bikin yang nyeleneh, semacam pengen telanjang dada, karena laki laki boleh telanjang dada, kalo disuruh masak gamau, karena itu sexist, yang biasanya di balas dengan argumen, kalau begitu pria boleh pake rok, dan kalo begitu tiap pria diminta bantuin angkat barang berat, boleh menolak, itu sexist, ridiculous right?

Gw mendukung feminism dan humanism in general, a women should get no less than what she deserve, begitu juga laki laki

Tapi further (wikipedia) reading, saya menemukan fakta akibat feminisme yang seolah tidak ada counterpart dari sisi laki laki sebagai penyeimbang, melahirkan sexism towards men yang sistemik.

Karena yang saya baca kebanyakan artikel amerika, jadi contohnya di amerika.

Saya sih melihatnya, men's right activist ini ada just to piss feminist off, karena yang diminta juga ga jelas

Semacam laki laki expected to be strong and masculine, kenapa kalo ada laki laki lemah? Does that make them any less man? Terms "man up" juga dibahas, kalo ada wanita yang gabisa masak, akan disuruh women up

Jadi sebagaimana feminist yang mulai nyeleneh, MRA ini juga memberikan tuntutan2 nyeleneh

Nah, argumen bahwa wanita di diskriminasi secara sistemik, laki2 tidak, sekarang bisa dibantah

Contoh di amerika, jika cerai, pertimbangan custody ada di ibu, asumsinya, wanita lebih penyayang, dua2 nya generalisasi, dan terutama, itu sexisme terhadap laki2, karena ada wanita yang tidak bisa merawat anak, ada laki laki yang bisa telaten merawat anak, dan banyak kasus dimana sang ibu memenangkan hak asuh, dan si ayah harus menafkahi, tapi uangnya di gunakan oleh si ibu untuk bersenang2.

Pada kasus ekstrim, meskipun si ayah lebih miskin dari si ibu, biasanya karena keluarga ibu lebih kaya, si ayah akan tetap diminta uang nafkah, adil? Not so much.

With the same crime, women gets less years in prison.

Biar lebih berimbang, masalah yang masih pentingdibahas oleh feminist adalah masalah gaji, wage gap, bahwa wanita, dengan pekerjaan yang sama, mendapatkan gaji lebih kecil dari laki2, dan bahkan glass ceiling, that some women could only get so far in the company hierarchy.

Faktanya? Not so much, di perusahaan di Indonesia, biasanya gaji kalo fresh graduate di pukul rata, anggap saja 3jt, salah satu alasan kenapa gaji laki2 lebih besar, biasanya, he is willing to work more hours, dan banyak faktor lainnya sih, tapi kalau semua faktor disamakan, biasanya gaji sama, mau laki perempuan.

Pandangan saya about glass ceiling, glass ceiling ini hampir non existent, hitung saja berapa banyak CEO wanita sukses di dunia bisnis, negara sebesar jerman dipimpin seorang wanita, menurut saya, mungkin sedikit generalisasi, sedikitnya wanita di level atas, 1. Karena decision making di level CEO misalnya, yang hampir pasti melibatkan miliaran rupiah, bahkan triliunan, dibutuhkan decision maker yang logis, penelitian yang telah membuktikan bahwa laki laki lebih logis dari wanita jadi pertimbangan dalam pemilihan orang di level atas, ini biologis, sekeras apapun berusaha, dominasi logika dalam pengambilan keputusan gender pria, tidak akan bisa di kalahkan.

Given equal stance - education level etc - the X factor of why men would get the job, is their logic-based decision making ability.-dan spatial ability, proven fact

Bahkan kadang glass ceiling jadi alasan untuk memberi wanita yang tidak kompeten sebuah jabatan hanya untuk mengisi kuota, agar tidak di anggap sexist.

Argumen saya, dalam semua hal itu harus jelas substansinya, never do something just for the sake of doing it.

Lagipula wanita juga memiliki kelebihan, seperti lebih telaten dan memiliki attention to detail yang lebih baik dari laki laki.

Yang tidak boleh, seorang wanita yang kompeten tidak mendapat jabatan karena dia wanita

Kesimpulan nya, jangan berikan jabatan kepada yang tidak layak hanya karena gender, dan jangan juga menolak orang yang kompeten karena gender



 


Selasa, 13 Agustus 2013

Gw ngapain sik

Gw ngetwit ttg hubungan antara fertility dan intelligence

Dan nyambung ke teori kalo manusia akan berevolusi jadi bodoh instead of lebih pinter, you know, kalo di anime kan manusia berevolusi ke "atas", kayak newtype di seri gundam, ato coordinator di gundam seed ato ekstrimnya, jadi mutant kayak X-Men.

Bahasan pertama tentang fertility dan intelligence ini sebenernya udah pernah dibahas sama guru SMA gw, not exactly about this theory, cuma di selipin waktu dia jelasin kalo population growth negara2 dengan average intelligence yang tinggi itu jauh lebih rendah dan bahkan di kasus Jepang, minus, artinya lebih banyak yang mati daripada ya lahir.

Asumsinya, di negara maju yang lebih terpelajar, punya anak itu tanggung jawab, ada resiko dan ada biaya tambahan, kasarnya, kalo dulu gaji buat bedua, sekarang betiga, nah orang2 terdidik ini biasanya punya anak dikit, paling banter tiga, kalo yang kurang terdidik, biasanya sering jebol, trus anaknya juga cepet jebol

Tau honey boo-boo? Nah kakaknya dia umur 16 udah bunting, emaknya umur belasan juga lahirin kakaknya, cuma di lingkungan redneck, umur 30 udh punya cucu

Contoh simple ya di Jakarta udah jarang kan anak banyak? Di kampung itu masih, supir gw aja anak nya 5, yg 2 terakhir bablas

Nah asumsi orang yg lebih pinter anaknya dikit bahkan ga punya, dan yg less fortunate bisa 10 bersaudara, trus di dikalilipat aja ratusan tahun

Bisa2 100 tahun dari sekarang, 90% turunan redneck dengan average intelligence yang kelewat rendah.

And by the time we actually make a contact with extraterrestrial being, we will be too stupid to actually understand them

Eh tapi ini dystopian sih, utopiannya ya kayak di gundam OO: Awakening of Trailblazer, kontak dengan alien, trus berhasil berkomunikasi.

Eh tapi gw selalu berpikir kalo misalnya emang ntar kontak dengan alien, harusnya alien itu as smart as us, or even smarter

Cuma orang2 yg otaknya jalan yang kemudian berusaha menjelajah

Jadi menurut gw alien macem di pelm alien itu agak kurang ya, kalo se primitif itu harusnya ya primitif aja

Tapi kalo bangsa yang keras cem bangsa saiya, masuk akal sih, mereka pinter, tapi violent aja





Kamis, 08 Agustus 2013

Borëd

I am not looking for a perfect girl, you know, kim taeyeon perfect, dorky, cute and lovely, okay I'm being unrealistic

I am not looking for the most beautiful or the smartest one, but at least be exciting

I have met girls, a lot (i consider 3 girls in two years is a lot) dan biasa nya mereka biasa aja

Yes there are the cute ones, and the academically great one but they all have one common thing, they are not so smart

Biasanya kalo ketemu orang, gw mencoba meraba ketertarikan orang ini, passion, hobby dan sebagainya, yah dan biasanya mereka punya hobby cewe early 20s: being insecure and over-competitive.

The "gaji dia lebih gede" dan "dia umur segini udah gaji nya segini" thing is always there

Gw bosen, ga ada yang menarik

Masi pada seruntulan

Dandan doang kayak orang gede

I do not know what i am actually looking for in a girl

Tapi gw tau kalo ada yang ngeklik, gw tau kalo nih orang seru.

Ya gitu deh, seru

Bukan seru yang berisik trus heboh ya

Cara dia mandang hidup harus seru

Tapi yang paling simpel sik

Harus punya sikap, A ya A, B ya B, bukan nya bigot, tapi punya prinsip

And doing something for the sake of money is not sikap, it is the lowest point of human's goal

Money

Apalagi kalo cuma duit tok

Klo duit nya buat bayarin hobby sih asik, kalp duitnya dibuang2 juga, itu sih budak korporasi

Selasa, 06 Agustus 2013

I got sick thinking about death

I conclude i am afraid of death 

Sabtu, 03 Agustus 2013

goodbye my old friend

let me digest this news

just got message from an old friend, my old classmate, friend and crush from junior highschool, died in an accident, did not know the details, as there are no news at all

well, i first met her in the second grade of junior high school, 2D, SMP 9 Tangerang

dia tomboy, ga suka pake rok, trus tau2 kabar terakhir dia jadi model, who knows eh?

trus waktu smp gw suka sama dia

tapi gw kenal cuma setahun, karena kerjaan bokap yang memaksa gw pindah ke Jakarta, tapi komunikasi lancar untuk ukuran dunia tanpa internet

waktu berlalu, gw masuk SMA, bikin facebook, i found her, i added her, i chatted with her here and there, trus tahun 2009, kita masuk kampus yang sama, di BiNus.

di kampus kalo ketemu juga ga awkward, cuma ga bisa ngobrol karena biasanya gw buru2 ke kelas atau sebaliknya, intinya ga bisa bener2 bersilahturahmi

2010 gw pindah kampus ke UPH, deket rumah dia, dan dia bolak balik jakarta-tangerang, harusnya gw ada usaha buat sekedar silaturahmi, but then there's me, a person who does not want to meet another human being unless necessary.

intinya, interaksi terakhir gw sama dia kejadian di 1 desember 2012, her last birthday, di facebook

trus tadi 4 jam yang lalu, dia kecelakaan tunggal di tol kebon jeruk

setiap kematian selalu punya fungsi untuk mengingatkan kita yang masih hidup, kalo kita bisa mati

tapi kalo yang mati sebaya gw, efeknya kuat banget

late teens kayak gw, merasa bakal hidup selama nya, minimal umur 40, atau 60, life expectancy di Indonesia, emang butuh yang kayak gini, di ingetin, di depan mata, kalo lo, bisa mati

she died, and here, me, getting excited about my new (used) car dan printilannya

tapi ya

fungsi kematian memang cuma buat reminder, ga lebih, ga kurang, dan yang masih hidup, harus terus berusaha hidup, biar pas mati, ga nyesel

jadi

selamat jalan teman lama